MariaFlora. 08 Jun 2019, 08:00 WIB Diperbarui 08 Jun 2019, 08:00 WIB. Copy Link; 1.4k. Perbesar. Selengkapnya simak penjelasannya dalam video di bawah ini: Islami Alhamdulillah, Umat Islam Kembali Boleh Cium Hajar Aswad dan Salat di Hijr Ismail. 4. Islami Jikaidentitas Maria Magdalena terbongkar, maka kedudukan Kristen akan terancam. Novel karya Dan Brown ini merupakan novel populer, yang kemunculannya menimbulkan ‘kegemparan’. Hal ini terjadi karena novel karya Dan Brown ini menghadirkan kisah-kisah yang disertai dengan ‘bukti-bukti’ yang dapat dipercaya, sehingga novel ini dipercayai MakamMaria Magdalena terletak tepat dibawah piramida tercermin yang ada dalam museum tersebut dan beratapkan kaca ditaburi banyak bintang bintang. Langdon pun mungkin adalah The Grand Master yang ditunjuk dan diharapkan oleh Sauniere sehingga melibatkannya dalam kasus besar ini. Keistimewaan Menanam Pohon Dalam Islam dan DrM Yahya Waloni Menemukan Kebenaran dalam Islam. Sebagai pakar teologi, Pendeta Yahya Yopie Waloni sangat mengetahui teori-teori yang ada dalam agama Islam. Meskipun masih beragama Kristen, Yahya memandang teori apa pun yang ada di Islam sangat benar. Islam pun, mampu menceritakan peradaban dunia dari yang lalu sampai sekarang. Adasatu ayat dalam injil Maria yang menunjuk kepada Maria Magdalena sebagai murid favorit Yesus, yang menekankan bahwa ia mengasihi Maria Magdalena “lebih dari kami (baca: murid-murid-Nya). Pada ayat lain, menurut dugaan, Petrus berkata kepada Maria Magdalena “Saudari, kami tahu Juruselamat mengasihi engkau lebih dari perempuan manapun”. Skripsiyang berjudul “Pemeliharaan Lingkungan Hidup ( Suatu Studi Komparasi Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Islam Dan Kristen)”, di susun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata satu ( S.I ) Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Walisongo Semarang. ANTITRANSFORMASI. Zakir Naik Profiler. Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation -IRF-sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India. Jabhah Nushrah. Analis Barat Menyatakan Jabhah Nushrah Merupakan Kelompok Jihad Paling Berbahaya di Suriah. NabiLuth terus melanjutkan misi dakwahnya di jalan Allah SWT seperti Nabi Ibrahim. Mereka berdua tetap menyebarkan Islam di muka bumi. Perbandingan dan Perbedaannya dalam al-Qur`an Dalam Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah dengan kedua anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka: Hariitu Maria Magdalena mendatangi pekuburan Yesus (Markus 16:1 dan Yohanes 20:1). Pertanyaannya adalah: Mengapa dia pergi kesana? Untuk meminyaki Yesus (Markus 16:1). Dalam bahasa Ibrani meminyaki adalah ‘masaha’ yang berarti mengusap, memijat, meminyaki. Pertanyaan kedua adalah: Apakah orang-orang Yahudi memijat mayat setelah 3 hari? RADARSEMARANGID, DALAM dunia pendidikan di Indonesia, setelah lulus SMP, siswa dihadapkan pada beberapa pilihan karir, seperti melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Studi di SMK lebih banyak mengandung muatan praktik, karena siswa SMK memang dipersiapkan untuk bisa langsung terju ke dunia 8znAk. Lukisan Pertobatan Maria Magdalena karya Paulo Veronese. [ – Pembebasan dari roh-roh jahat, sebagai tanda datangnya kerajaan Allah, merupakan pangkal pewartaan Kabar Gembira. Hal itu harus didasarkan pada iman akan kebangkitan Kristus. Maria Magdalena adalah satu dari para “sosialita”, yang “dengan kekayaan mereka melayani rombongan Yesus beserta kedua belas murid-Nya, saat berkeliling dari kota ke kota, dan dari desa ke desa untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah” lih. Luk. 81-3. Ada tiga gambaran mengenai perempuan ini. Pertama, Maria Magdalena adalah sahabat Joanna, istri Khuza, manajer rumah tangga istana Herodes lih. yang punya akses “kelas satu” ke istana. “Konteks ini menunjukkan, Maria Magdalena adalah seorang perempuan berjiwa independen, kaya, dan sosial. Dari namanya, dia tidak pernah diidentifikasi dengan nama ayah maupun suami, tetapi dengan kota asalnya, Magdala,” ungkap Claire Pfann, dari Universitas Tanah Suci, Yerusalem. Dia adalah janda kaya, sekaligus sosialita dari Magdala, tepi Barat Danau Galilea Jennifer Ristine, 2018. Dalam Kitab Talmud, Magdala kini Migdal disebut juga “Magdala Nunayya”, artinya Menara Ikan’. Sedangkan Titus Flavius Josephus 37-100, sejarahwan Romawi-Yahudi, mencatat namanya sebagai Tarichaea, kota ikan asin’ Yun. tarichos. Memang, di zaman Yesus, Magdala merupakan pusat produksi ikan yang sudah diasinkan Lat. salsamentum, dan saus ikan Lat. garum. Hasilnya banyak diekspor ke Roma. Penduduknya pun kaya, entertaintment dan kefoya-foyaan berlimpah. Mungkin, di kota itu, Maria Magdalena menjadi pemilik “pabrik” pengawetan dan saus ikan. Liz Curtis Higgs, 2009. Ini gambaran yang pertama. Gambaran kedua, Maria Magdalena adalah salah satu dari “beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit; dan Maria yang disebut Magdalena itu, adalah yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.” Luk. 81-2. “Tujuh” adalah angka simbolik. Artinya, sebelum dibebaskan Yesus, seluruh hidup sosialita ini dikuasai oleh roh jahat. Maka, ketika sudah dilepaskan, ia kemudian sangat berdevosi kepada Yesus Bart D. Ehrman, 2006. Allah pun menganugerahi Maria Magdalena dan menjadikannya sebagai orang pertama yang berjumpa dengan Kristus yang bangkit lih. Yoh. 2011-18. Mungkin dia juga menyentuh Yesus, sebab ungkapan Yunani, haptou menyentuh, yang dipakai oleh Yoh. 2017, adalah bentuk “present” dari kata kerja haptomai, yang maknanya menunjuk pada tindakan yang terus menerus’. Maka, kata-kata Yesus pada ayat itu, bisa dibaca “Janganlah engkau terus-menerus’ menyentuh aku” Arndt dan F. Wilbur Gingrich, 1979. Gambaran ketiga, sebagai saksi pertama yang “telah melihat Tuhan” Yoh. 2018, Maria Magdalena adalah utusan pertama Kristus yang bangkit, untuk “pergi kepada para murid Kristus dan Gereja” lih. Yoh. 2017 Kekuatan Kebangkitan Kisah Maria Magdalena ini menjadi inspirasi untuk Pastor Johanes Robini Marianto, OP, Koordinator Umum Konferensi Eksorsisme yang diadakan di Pontianak, Kalimantan Barat, 19-22/9, untuk menunjukkan, bahwa pengusiran tujuh setan dari diri Maria Magdalena memiliki beberapa arti. Pertama, diisyaratkan, setan itu sungguh ada. Kedua, Tuhan sendiri memberi kepada para murid-Nya dan Gereja, kuasa untuk mengusir setan, sebagai kuasa pertama dalam perutusan lih. Mrk. 67; Luk. 91. Ketiga, setelah dibebaskan oleh Yesus dan menjadi saksi pertama kebangkitan Kristus, Maria Magdalena menjadi murid setia Tuhan sampai akhir. “Itulah mengapa konferensi mengenai eksorsisme ini bertajuk “The Power of Christ Resurrection”, ungkap Pastor Robini, yang menulis kata sambutannya pada 22 Juli 2019, Pesta St. Maria Magdalena. “Ada tiga hal utama yang ingin didalami bersama. Pertama, secara riil, setan itu ada; kedua, dalam perutusan-Nya, Gereja diberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan ketiga, pembebasan dari roh-roh jahat, sebagai tanda datangnya Kerajaan Allah, merupakan pangkal pewartaan Kabar Gembira lih. Mrk. 114-15. Ketiga, hal itu harus didasarkan pada iman akan kebangkitan Kristus, bukan dasar yang lain,” tambahnya. Suka Bersembunyi Zaman ini, keberadaan setan sering dikaburkan melalui berbagai pengetahuan, pandangan, rasionalisme, serta sistem berpikir manusia. Ia bukan menjadi bagian dari kehidupan manusia, komunitas, maupun masyarakat. Pastor Jose Fransisco Syqua OP menjelaskan, setan itu secara aktif hidup di antara kita; ada tanda-tanda, bahwa kuasa kegelapan ini datang kembali melalui berbagai pemujaan setan di kalangan dunia sekuler. Direktur Kantor Eksorsisme Keuskupan Agung Manila, Filipina ini merangkum pandangan Paus Paulus VI, Paus Yohanes Paulus II YP II, Paus Benediktus XVI, dan Paus Fransiskus. “Seperti dinyatakan oleh Paus Fransiskus, pada generasi ini, orang didorong untuk percaya bahwa setan itu hanya sebuah mitos, sebuah gambaran, sebuah idea, gagasan mengenai kejahatan,” kata Pastor Syqua. Ia menjelaskan, kini saatnya, harus disadari, bahwa setan itu ada, dan harus diperangi. Paus mengatakan, caranya adalah belajar dari Injil. Meski setan itu ada, namun ia selalu suka bersembunyi. Dalam “Katekese mengenai Malaikat” yang disampaikan YP II dalam audiensi umum dari 9 Juli hingga 20 Agustus 1998, dipaparkan bahwa situasi kegelapan dan ketidakpercayaan membuat setan tetap tersembunyi di hati dan umat. Dia tenang berada di situ, menunggu menerkam mangsanya manusia. St Ignatius mengatakan, setan itu “ingin tetap dirahasiakan, dan tidak dibukakan kepada siapa pun” Lih. Latihan Rohani/LR 326. Namun, dari persembunyiannya itu, dia kemudian menyebar ke seluruh dunia, memasang jerat, membujuk kelobaan, kehormatan dunia, dan keangkuhan lih. LR 140-142. Sementara itu, Pastor Winston F. Cabading OP dari Universitas St. Thomas, Manila menjelaskan, Yesus telah mengutus para murid-Nya dan Gereja, untuk pergi mengusir dan memerangi setan. “Meski itu merupakan kuasa yang pertama lih. Mrk. 67; Luk. 91; lih. juga Kis. 87, namun harus tetap disadari bahwa kebenaran mengenai malaikat dan setan bukanlah isi pokok Sabda Allah,” katanya. “Dengan sangat jelas YP II mengatakan, kebenaran terdalam adalah mengenai Allah dan keselamatan manusia. Itulah isi pokok perwahyuan yang bersinar secara penuh dalam pribadi Kristus,” tambah Pastor Winston sambil menunjukkan kutipan Dei Verbum Wahyu Ilahi, art. 2. Guna mengusir kuasa roh jahat itu diperlukan dua pengenalan, yaitu siapa malaikat dan setan itu. Selain itu diperlukan juga pemahaman tentang bagaimana gerak dan tindakan mereka, khususnya tindakan dan pengaruh dari setan. Siapa Setan Uraian mengenai identitas malaikat dan setan harus ditempatkan sebuah relasi kolateral dengan wahyu utama, yaitu eksistensi kebesaran dan kemuliaan Allah, yang terwujud dalam semua ciptaan, “yang kelihatan maupun yang tidak keliahatan” Syahadat Panjang Nicea-Konstantinopel, th. 325 dan 381. “Mereka bukan ciptaan kelas satu’. Mereka memiliki nama’, hanya karena tugas dari Allah yang memerintah,” ungkap Pastor Winston. Dia kemudian menjelaskan, semua budaya dan agama memiliki kepercayaan mengenai dunia yang tidak terlihat, yang semuanya terkait dengan kehidupan manusia. Itulah yang dinyatakan oleh para Bapa Gereja, antara lain St. Yustinus Martir, St. Antonius Agung, St. Athansius, dan St. Augustinus. Setan itu muncul dari alam malaikat, yang diciptakan oleh Allah sebagai “yang baik”. Pada Katekismus Gereja Katolik/KGK, no. 391-395, Gereja mengajarkan, “Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri” Konsili Lateran IV, 1215 DS 800. Hanya karena iri hati setan terhadap manusia, yang diciptakan sebagai “gambar dan rupa Allah” Kej. 126, maka kematian masuk ke dunia. Pastor Winston mengajak untuk mencermati KGK no. 238 tentang malaikat, dan no. 332-335 peran malaikat dalam rencana Ilahi dan keselamatan Gereja. Dalam konteks penciptaan, seluruh ciptaan malaikat, manusia, dan ciptaan lain itu berada dalam dua tata aturan, yakni tata ciptaan dan tata rahmat. Dalam tata ciptaan ini ada yang roh murni, dan roh bermateri. Malaikat adalah roh murni, tidak berbadan, tidak berjender, dan sangat menakjubkan. Setelah kejatuhan malaikat, ada dunia yang dinamakan sebagai “dunia preternatural”, yang hanya diterapkan pada setan dan segala aktivitasnya. Tidak ada dunia peri yang dianggap sebagai “baik” atau “jahat”. Dengan demikian, malaikat itu jauh lebih superior daripada manusia, dan tidak bisa dikendalikan oleh manusia dengan cara apapun. Maka, Gereja menilai, semua sesajian atau pun apa saja yang disembah, merupakan sebuah hujat kepada Allah lih. St. Justinus Martir, Apologi 25. Dalam kaitan ini, memberi nama kepada malaikat dan setan di luar yang tertera dalam Kitab Suci, tidak dizinkan oleh Kongregasi Ajaran Iman 2 oktober 2010, sebab mungkin merupakan nama milik setan. Pengaruh Demonik Secara dalam dan rinci, St. Thomas Aquinas memberi uraian mengenai “kodrat kemalaikatan” lih. Summa Theologiae Ia, qq. 50- 64; 106-114, serta hierarkinya; ada Serafim, Kherubim, Takhta, malaikat perang, malaikat pewarta, malaikat agung, malaikat pelindung, dsb. Kodrat kemalaikatan tersebut tetap terbawa ketika malaikat jatuh menjadi setan, yang tidak terampuni. Maka, setan tidak bisa bertobat. “Karena sifat tetap keputusan mereka yang tidak dapat ditarik kembali, dan bukan karena kekurangan belas kasihan Ilahi yang tidak terbatas, maka dosa para malaikat itu tidak dapat diampuni. “Bagi mereka tidak ada penyesalan sesudah jatuh sama seperti bagi manusia sesudah kematian” Yohanes dari Damaskus, 2,4; KGK 393. Eksistensi setan adalah menghujat Allah bagi mereka, semua yang mengarah kepada Tuhan adalah kebencian, termasuk arah mengasihi sesama. Setan juga saling membenci, tetapi jadi satu dalam tindakan penghancuran. Atas dasar ini, maka kita bisa segera mengetahui beberapa tahapan kualitatif pengaruh roh jahat 1cara hidup dalam kedosaan, kerentanan psikis, kecanduan obat, trauma, sulit mengampuni 5%; 2 klenik 40% yang merusak, maka hati-hati terhadap kemampuan menerawang yang bisa jadi jalan masuk Iblis bdk. KGK 2116; 3 obsesi sudah 60%, penyerangan internal berupa godaan, suara penghujatan, keraguan iman, tidak suka pada yang suci, pikiran negatif; 4 opression sudah 80% yang secara fisik menyerang dari luar, seperti sayatan badan, malam teror, rusak relasi, bisnis gagal terus, sakit yang tidak ada henti, serangan fisik dan seksual saat sadar bangun; dan 5 posession atau kerasukan sudah 100%. Korban tak ingat akan yang masa lalunya. Di sinilah, maka dalam pengusiran, satu-satunya cara adalah “hanya mengandalkan iman kepada Allah”. Pelayanan Eksorsisme Dalam Gereja Katolik, eksorsisme atau pengusiran setan bukan ritual yang termasuk sakramen. Maka integritas dan keberhasilan eksosisme tidak tergantung pada penggunaan ucapan-ucapan yang kaku dan tepat, atau tata cara tindakan yang dilakukan dengan urut dan tepat. Keberhasilannya bergantung pada dua, yaitu pemberian hak dari kuasa Gereja yang sah dan sesuai hukum, serta iman sang pelayan eksorsis, melalui Kitab Suci, Tradisi, dan Magisterium. Hal ini diungkapkan pembicara dari Indonesia, Pastor Bernardus Boli Ujan SVD, Pastor Yohanes Driyanto, Pastor Robini, dan Pastor Mingdry OP. Pastor Boli Ujan menjelaskan, liturgi yang dipakai untuk eksorsisme adalah dari Rituale Romanum 1999, yang dipromulgasikan oleh Kongregasi Ibadat Suci dan Tata Tertib Sakramen pada 22 November 1998, dan diterbitkan pada tahun 1999, secara khusus pada no. 20-30. Di situ ada perecikan air yang dicampur garam, penghembusan, penumpangan tangan, salib, dan tanda salib Signum Crucis, seruan kepada Allah, doa deprekatif rumusan eksorsisme, serta doa imperatif, dan “perintah dengan bahasa Allah sendiri”. Sedangkan penjelasan mengenai Hukum Gereja diberikan oleh Pastor Driyanto. Ia membedakan lebih dahulu antara sakramen dari sakramentali. Menurut Kan. 1168 “Pelayan sakramentali ialah klerikus yang dibekali dengan kuasa yang perlu untuk itu; beberapa sakramentali sesuai norma buku-buku liturgi, menurut penilaian ordinaris wilayah, dapat juga dilayani oleh orang awam’ yang memiliki kualitas yang sesuai”. “Tak seorang pun dapat dengan legitim melakukan eksorsisme’ terhadap orang yang kerasukan, kecuali telah memperoleh izin khusus dan jelas dari ordinaris wilayah’” Kan. 1172 § 1. Lagi, “Izin itu oleh ordinaris wilayah hendaknya diberikan hanya kepada imam yang unggul dalam kesalehan, pengetahuan, kebijaksanaan, dan integritas hidup. Kan. 1172 § 2. “Kanon 1172 ini sangat penting,” katanya tegas. Sebagai penutup konferensi, ada pula sesi sharing pengalaman dan praktek eksorsisme dalam video, baik dari para eksorsis, korban, dan juga lembaga keuskupan Agung Manila. Dalam hal ini, ada dua buku yang bisa membantu mengenal pelayanan eksorsisme, yaitu Demonologi dan Eksorsisme J. Robini OP, cet. II; 2014, dan Riwayat St. Antonius Agung, yang ditulis oleh St. Athanasius 2019. H. Witdarmono HIDUP 2019, 6 Oktober 2019 Halo Sobat YOUCAT… Kalau kalian mendengar nama Maria Magdalena, apa yang pertama kali terlintas dalam benak teman-teman? Apakah sosok perempuan pezina yang mengurapi kaki Yesus? Bisa jadi lho sebenarnya kita salah mengerti siapakah itu Maria Magdalena. Kok bisa? Yuk kita periksa, siapa sih sebenarnya Maria Magdalena itu. Jangan lupa persiapkan Kitab Suci kalian biar bisa memeriksa kisahnya lebih mendalam ya. Bukan Seorang Pezina Jika kalian memandang Maria Magdalena sebagai seorang pezina maka selamat… Kalian keliru! Penggambaran yang keliru mengenai Maria Magdalena sebagai seorang pezina muncul pertama kali dari Paus St. Gregorius I. Dalam serangkaian Homili Paskahnya tahun 591, Paus St. Gregorius I mencampur adukkan antara Maria Magdalena yang diperkenalkan dalam Lukas 82, dengan Maria dari Betania Luk 1039 dan Yoh 111-2, dan dengan “perempuan berdosa” yang meminyaki kaki Yesus dalam Luk 736-50. Homili Paus St. Gregorius I ini menimbulkan anggapan bahwa Maria Magdalena adalah seorang wanita pelacur yang bertobat lalu mengikuti Yesus. Pandangan ini memunculkan berbagai penggambaran atau lukisan Maria Magdalena sebagai perempuan yang sangat cantik dan kaya. Identifikasi bahwa Maria Magdalena, Maria dari Betania, dan “wanita berdosa” adalah orang yang sama dicabut oleh Paus St. Paulus VI pada tahun 1969. Akan tetapi, nasi sudah jadi bubur. Sudah lama sekali pandangan bahwa Maria Magdalena adalah wanita berdosa yang bertobat menyebar. Sudah hampir 400 tahun lho. Karenanya, meskipun sudah dicabut, pandangan yang kurang tepat tersebut masih menancap di dalam benak beberapa umat. Lalu Siapa Maria Magdalena Sebenarnya? Itu pasti pertanyaan yang muncul. Dari nama belakangnya, Magdalena, yang artinya “orang Magdala”, kemungkinan besar Maria Magdalena berasal dari Magdala. Di mana itu Magdala? Magdala, atau juga disebut Magadan, adalah sebuah desa di pesisir barat Danau Galilea. Desa Magdala ini terkenal akan perikanannya. Di desa-desa sekitar Danau Galilea itu pulalah Yesus banyak berkeliling untuk mengajar dan berkarya. Apalagi murid-murid Yesus seperti Petrus, Andreas, Yohanes, dan Yakobus adalah seorang nelayan sehingga mereka tentu tahu Desa Magdala yang terkenal akan perikanannya. Kalau sudah begini, mudah kan bagi kita membayangkan bagaimana Yesus dan para murid mampir ke Magdala lalu bertemu dengan Maria Magdalena. Eh, memang cerita dari Kitab Suci sendiri bagaimana ya? Nama Maria Magdalena sendiri baru pertama kali muncul dalam Injil Lukas 82-3. Selain itu, meskipun Injil Markus merupakan Injil tertua, nama Maria Magdalena sendiri baru muncul dalam Injil Markus 1540 yaitu pada saat penyaliban Yesus. Lalu, menurut Lukas, siapa sih Maria Magdalena sebenarnya? Di dalam Injil Lukas, disebutkan bahwa Maria Magdalena adalah perempuan yang dibebaskan Yesus dari tujuh roh jahat. Bayangkan, tujuh! Membayangkan orang kerasukan satu roh jahat saja sudah ngeri apalagi tujuh. Pasti berat banget ya rasanya. Apalagi, roh jahat pada waktu itu juga disebut sebagai penyebab penyakit fisik dan psikis. Bisa dibayangkan tuh betapa menderitanya Maria Magdalena secara jiwa dan raga di bawah cengkeraman tujuh roh jahat! Dan ketika Yesus datang… Ces pleng! Semua penderitaan Maria Magdalena hilang. Pasti lega dan bersyukur banget rasanya. Besarnya rasa syukur Maria Magdalena ini nih yang buat Maria Magdalena begitu setia mengikuti Yesus. Tidak hanya ikut-ikutan Yesus saja, tapi Maria Magdalena juga punya peran khusus lho! Masih di dalam Injil Lukas 82-3, di sana disebutkan juga peran Maria Magdalena dan para perempuan lainnya sebagai para donatur “perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka” bdk. Luk 83. Pernah nggak kalian pikirkan, ketika Yesus berkeliling bersama murid-muridNya, darimana mereka dapat mencukupi kebutuhan mereka seperti makan dan minum? Ternyata salah satunya dari Maria Magdalena. Maria Magdalena terus mengikuti Yesus dalam perjalananNya bahkan hingga Ia disalib. Semua Injil menuliskan bagaimana Maria Magdalena melihat penyaliban Yesus. Coba kalian buka Injil Markus 1540, Injil Matius 2755-56, Injil Lukas 2349 meski tidak menyebutkan nama, dan Injil Yohanes 1925. Coba bayangkan betapa beraninya Maria Magdalena ikut melihat penyaliban Yesus meskipun dengan risiko ia juga ikut ditangkap oleh para serdadu. Tidak hanya sampai di situ saja, karena begitu setianya Maria Magdalena, sampai-sampai ia menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus ketika ia dan para wanita lainnya mengunjungi makam Yesus saat pagi-pagi benar. Ya, pagi-pagi benar, saat hari masih gelap. Coba kalian buka Injil Markus 161-8, Injil Matius 281-10, Injil Lukas 241-12 meskipun lagi-lagi tidak menyebutkan nama, dan Injil Yohanes 201-10. Bahkan di dalam Injil Yohanes 2011-18 diceritakan bagaimana Maria Magdalena adalah orang pertama yang menyaksikan Yesus yang bangkit. Tidak hanya itu saja, Yohanes juga menulis bagaimana Maria Magdalena memberitahukan murid-murid yang lain bahwa Yesus bangkit seperti yang Yesus perintahkan. Dengan begini, Maria Magdalena menjadi rasul dari para rasul, rasul yang diutus kepada para rasul. Jadi, siapakah Maria Magdalena? Nah, dari berbagai cerita tadi kita dapat mengetahui bahwa Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang dibebaskan Yesus dari tujuh roh jahat dan karena rasa syukurnya tersebut ia mau setia mengikuti Yesus hingga akhir. Karena kesetiaannya ini pula, Maria Magdalena menjadi saksi pertama akan Yesus yang bangkit. Semua bermula dari rasa syukurnya yang mendalam kepada Yesus atas kesembuhannya. Sekarang, kita bisa bertanya pada diri kita masing-masing nih, siapakah aku di hadapan Tuhan Yesus? Apakah aku sudah cukup bersyukur atas hidupku, atas penebusan yang Yesus lakukan untukku? Yuk kita perdalam rasa syukur kita kepada Tuhan Yesus agar kita menemukan kekuatan untuk setia mengikuti Yesus seperti Maria Magdalena. Tuhan memberkati. Uma das personagens bíblicas mais conhecidas, Maria Madalena é descrita no Novo Testamento como uma das discípulas mais dedicadas de Jesus. As fontes que temos sobre sua vida, são os Evangelhos canônicos* e os livros apócrifos**. Sua primeira aparição se faz no livro de Lucas 82, onde a narrativa relata que Cristo expulsou dela sete demônios e, na sequência, ela se torna uma das mulheres que o acompanhariam e seguiriam. Os escritos apócrifos de Maria, Tiago, Filipe e Pistis Sophia consideram Maria Madalena como o espírito da Sabedoria, descrita como a personificação do conhecimento; a amada de Jesus; a discípula e apóstola de Jesus; a apóstola dos apóstolos. Madalena aparece firme nos momentos mais cruciais da vida de Jesus. Esteve presente na crucificação e em seu funeral, juntamente com Maria de Nazaré e outras mulheres. A Bíblia conta que, no sábado após a crucificação, Madalena saiu do Calvário rumo à Jerusalém para comprar certos perfumes, a fim de preparar o corpo de Cristo como se dava o costume funerário na época. Permaneceu na cidade durante todo o sábado e, no dia seguinte, "quando ainda estava escuro", foi ao sepulcro e achou-o vazio. Lá, recebeu de um anjo a notícia de que Cristo havia ressuscitado e foi-lhe dito que devia informar tal fato aos apóstolos de Cristo. Após esse episódio, não houveram mais citações sobre ela na Bíblia. Maria Madalena é considerada uma santa pela Igreja Católica Romana, Ortodoxa, Anglicana e luteranas, que comemoram com festa o dia 22 de julho em sua homenagem. As igrejas ortodoxas orientais também comemoram, porém no segundo domingo após a Páscoa. Além disso, nada pode ser afirmado, com certeza, a respeito de Maria Madalena. Porém, muitas lendas surgiram em torno dela. De acordo com uma antiga tradição dos antigos cristãos do Oriente, Maria Madalena acompanhou João e Maria, mãe de Jesus, a Éfeso, onde morreu e foi enterrada. Já, uma das lendas da Idade Média diz que ela foi prometida ao apóstolo João. Uma outra lenda antiga, que a confunde com Maria, irmã de Lázaro, diz que ela viajou para Marselha, na França, com Marta, Lázaro e outros para evangelizar a região. Segundo essa lenda, ela passou 30 anos de sua vida cumprindo penitência na caverna de La Saint-Baume nos Alpes Marítimos e foi milagrosamente transportada pouco antes de sua morte, para a capela de Saint-Maximin e enterrada em Aix. Alguns escritores e estudiosos contemporâneos, narram Madalena como mulher de Cristo que teve com ele, inclusive, filhos. Segundo esta teoria, tal fato teria sido escondido por revisionistas cristãos que teriam alterado os Evangelhos. Estes escritores tecem suas teorias a partir do cruzamentos de informações dos Evangelhos Canônicos com os livros apócrifos e escritos gnósticos. Ao longo dos séculos, a arte cristã tem representado Maria Madalena através da escultura e da pintura, como uma mulher de cabelos longos e com uma jarra de óleo nas mãos. Mas, o que a fez famosa, é a crença de que ela teria sido uma prostituta que foi transformada pela palavra de Cristo. O que serve como exemplo ”ferramenta" de exemplo para as religiões falarem sobre arrependimento e transformação para os "pecadores". O curioso é que em nenhum lugar da Bíblia e até mesmo nos evangelhos apócrifos se diz que Maria Madalena teria sido uma prostituta ou uma pecadora. A autoria desta ideia pode ser atribuída aos líderes e seguidores da Igreja Católica em seu início, que permitiram e incentivaram a confusão entre a história de Maria Madalena e outras Marias e mulheres citadas na Bíblia. Teriam como um de seus objetivos principais descreditar as mulheres e mantê-las fora do clero. * Evangelhos canônicos são os livros do Novo Testamento aceitos como legítimos na maioria das religiões cristãs. Compreendem os Evangelhos de Mateus, Marcos, Lucas e João. ** Os Livros apócrifos apresentam narrativas e informações que divergem da doutrina estabelecida pela Igreja Católica em seu início. Muitos destes textos foram considerados heréticos e, por isso, excluídos da Bíblia. A maioria deles consistem em cartas, coletâneas de frases, narrativas e profecias que abordam a vida de Jesus Cristos e seus seguidores. Alguns, ainda, apresentam diferentes versões de fatos narrados no Antigo Testamento, como, por exemplo, a criação do mundo.